Halaman

Puisi | Gelitik Kata

Ilustrasi (Sumber: https://wordcounter.net)
Gelitik Kata
Karya: Cecep Gaos

Setiap saat kau datang mengetuk, meski ku sedang diselimuti rasa kantuk.

Pagi, ketika mentari mulai menyinari, kau mulai berusaha menghibur hati. Agar hati kembali berseri.

Siang, ketika hembusan angin mulai menggoyang jutaan ilalang, kau membujuk kegelisahan untuk segera pergi dari pandangan.

Malam, di saat jiwa-jiwa sedang melepas segala lelah di peraduan, lagi lagi kau menghampiri. Tuk sekedar merayu penaku menggoreskan isi kalbu.

Apakah kau tahu? Ku sedang terbuai jutaan rasa, hingga ku lupa indahnya kata-kata. Rasa itu bercampur aduk dalam dada, hingga ku tak mampu merangkai kata-kata.

Kala ku sedang mencumbu rasa, lagi lagi kau menghampiri. Menggelitik jari-jari tanganku yang terasa mulai kaku. Dibelenggu pikiran yang kian lama kian membeku.

#CG @Karawang, 21-09-2018


Telah tayang di Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/cecepgaos/5ba4658f43322f21837c1ea2/gelitik-kata

0 Response to "Puisi | Gelitik Kata"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel