Halaman

Puisi | Ada Surga di Atas Gerobak Tua

Ilustrasi (Sumber: https://m.hidayatullah.com)

Ada Surga di Atas Gerobak Tua
Buah Inspirasi: Cecep Gaos

Perlahan, lembayung mulai memudar, lalu menghilang ditelan kelamnya malam. Dewi malam pun telah keluar dari peraduan. Tersenyum, menatap seisi kota dengan penuh keceriaan.

Jejeran lampu mulai menjalankan tugasnya, menerangi jalanan kota yang mulai terlihat kelam. Jejeran penjual makanan mulai memadati trotoar-trotoar malam.

Kehidupan malam pun mulai menampakkan geliatnya. Deru ratusan kendaraan terdengar riuh rendah di telinga. Sorotan lampunya menusuk-nusuk jalanan kota.

Membayang, di bawah siraman lampu jalanan, terlihat sosok renta, berbalutkan pakaian lusuh dan dekil. Mendorong gerobak tua yang tak lagi berwarna. Berisi setumpuk rongsokan dan dua sosok anak kecil.

Sesekali mereka tampak bergurau. Tak peduli dengan sorotan lampu kendaraan yang membuat mereka silau. Terlihat pancaran kebahagiaan di wajah mereka. Kebahagiaan yang mungkin berbeda dengan kebahagiaan kita.

Bagi mereka, mungkin gerobak itu adalah surga. Sumber dari segala kehidupan, pemberi semua kebahagiaan. Di setiap putaran rodanya tersimpan masa depan.

#CG @Karawang, 01-01-2019

4 Responses to "Puisi | Ada Surga di Atas Gerobak Tua"

  1. Nama Gaos mengingatkan kakek pada nama seorang guru duluuuu ... Pak Gaos .. yang ini bukan ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya guru di SMP Puri Artha Telukjambe Timur kek, sekolah tempat kakek memberi pelatihan matematika untuk anak-anak kemarin...

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel