Halaman

Program “One Dove”, Upaya Mencetak Generasi Emas yang Digital Literat dan Qurani

Dok. Pribadi


Program “One Dove”, Upaya Mencetak Generasi Emas yang Digital Literat dan Qurani
Oleh: Cecep Gaos, S.Pd



Abad 21 merupakan abad yang penuh dengan lompatan-lompatan besar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi digital dan internet. Hal ini mendorong berbagai pihak untuk dapat menyesuaikan diri dan mengikuti segala perkembangan yang ada. Jika tidak, ketertinggalan akan menjadi sebuah keniscayaan.

Terlebih jika berbicara tentang revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini, kita akan mendapati bahwa teknologi di bidang manufaktur telah memasuki tren otomasi dan pertukaran data, yang mencakup sistem Cyber Fisik, Internet of Thing (IoT), Komputasi Awan (Cloud) dan Komputasi Kognitif. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak dan membawa banyak perubahan dalam berbagai hal.

Bagi manusia, perkembangan teknologi bagai dua sisi mata uang. Satu sisi memberikan dampak positif, pada sisi lain dapat menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya-upaya yang baik dan konsisten agar dampak negatif yang ditimbulkan dapat dikendalikan bahkan dihilangkan sama sekali.

Sementara itu, Indonesia disinyalir akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2045. Pada tahun ini Indonesia akan dihuni oleh generasi produktif (pemuda) yang sangat besar, yaitu berjumlah sekitar 70% dari total penduduk Indonesia.  Generasi ini sering disebut sebagai Generasi Emas.

Untuk menghadapi bonus demografi ini, berbagai pihak tentu saja harus menyambut dan mempersiapkan diri dengan baik. Pun demikian dengan bidang pendidikan. Bidang pendidikan, dalam hal ini sekolah, harus dapat menyesuaikan proses-proses pendidikannya dengan perkembangan dan kemajuan yang terjadi saat ini.

Lalu apa yang harus dilakukan agar Generasi Emas ini menjadi generasi yang utuh?

Banyak pihak di bidang pendidikan telah melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk mempersiapkan generasi emas yang dapat menjawab segala tantangan abad 21. Contohnya adalah SMP Puri Artha, sekolah tempat penulis mengabdikan diri. SMP Puri Artha adalah Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini memiliki tagline "Home of Golden Generation". Salah satu visi dan misi sekolah ini berfokus pada pembentukan sumber daya manusia yang religius dan melek teknologi digital.

Sekolah ini telah melaksanakan beberapa program atau kegiatan yang dapat meningkatkan dan menyeimbangkan antara keterampilan digital dengan kesalehan spiritual para peserta didik. Salah satu program yang dilaksanakan adalah program “One Dove”.
Aktivitas One Dove (Dok. Pribadi)
“One Dove” singkatan dari “One Day One Verse” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Satu Hari Satu Ayat (Alquran)”. Program “One Dove” ini termasuk program harian. Program ini dilaksanakan di pagi hari setelah pelaksanaan salat duha bersama pada pukul 07.00 WIB. Program ini diikuti oleh seluruh warga sekolah. Sebelum salat duha dimulai, setiap warga sekolah telah mendapatkan potongan kartu kecil berisi nomor surat dan ayat yang berbeda-beda yang dibagikan setiap hari ketika mereka tiba di sekolah. Kartu-kartu kecil ini berjumlah 6.236. Jumlah ini adalah jumlah ayat yang terdapat di dalam Alquran.
Kartu One Dove (Dok. Pribadi)
Setelah salat duha selesai, mereka mencari surat dan ayat yang tertera pada kartu yang mereka pegang melalui aplikasi Alquran digital yang telah terpasang di dalam Tablet masing-masing. Kemudian mereka membaca ayat tersebut bersama-sama dengan terlebih dahulu membaca “taawudz” dan “basmallah”. Setelah selesai membaca ayat tersebut, mereka membaca doa salat duha. Demikian kegiatan ini terus berjalan setiap hari.

Lalu pertanyaannya, mengapa sehari hanya satu ayat saja? Perlu diketahui, bahwa target yang ingin dicapai program ini bukanlah pada seberapa banyak ayat Alquran yang dapat dihapal oleh masing-masing para peserta didik, tetapi seberapa banyak ayat Alquran yang dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah secara bersama-sama. Selain itu, tujuan utama program “One Dove” ini adalah untuk membiasakan warga sekolah, terutama para peserta didik, dalam membaca Alquran sehingga mereka menjadi generasi emas yang Qurani yang hatinya dekat dengan Alquran. Selain itu, dengan adanya pemanfaatan Tablet dalam program ini, diharapkan mereka mempunyai kesadaran bahwa teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Sehingga pada akhirnya mereka dapat menjadi generasi emas yang melek terhadap teknologi digital dan berjiwa qurani. Wallahu a’lam. []

Referensi

Tresya, Viranda. (t. thn). Revolusi Industri 4.0: Pengertian, Prinsip, dan Tantangan Generasi Milenial.


Wikipedia. Industri 4.0.
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0 diakses pada 12 Agustus 2019

Yulianti, Rizkia. (2017). Generasi Emas Produktif, Indonesia Siap di Tahun 2045.

0 Response to "Program “One Dove”, Upaya Mencetak Generasi Emas yang Digital Literat dan Qurani"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel