Halaman

Saat Kutapaki Belantara Sastra

Ilustrasi (http://surabaya.tribunnews.com)

Saat Kutapaki Belantara Sastra
Buah Inspirasi: Cecep Gaos

Dengan segala kelemahan diri, perlahan kutapaki belantara sastra. Tuk mencari seikat makna dan segenggam rasa.

Ada rasa takut yang terus menggelayut. Pada angan yang kadang menegang. Sesekali berkurang, lalu perlahan menghilang.

Ada sekelebat ragu yang terus menghantui kalbu. Ada sepenggal tanya yang selalu memaksa. Mampukah kubertahan 'tuk menemukan kesejatian kata?

Ada kejengahan yang terus merayu, agar ku tak melanjutkan langkah yang terlanjur kuarah. Lalu sesekali kubersembunyi di balik lemahnya nyali.

Sampai suatu masa kubertemu sang raja bijaksana. Yang peduli akan masa depan cerahnya belantara sastra. Ia tak hanya memberikan kesahajaan. Ia pun memberikan kekuatan dengan segala petuah dan titah.

Tak lama, lalu kutemukan setangkai mawar. Warna merahnya begitu memikat. Mengalahkan indahnya semburat di ujung Barat. Memberikan kebahagiaan dan keindahan pada setiap jiwa yang menatapnya. Hingga ia pun terpikat.

Tapi di balik keindahan itu, ada duri-duri tajam yang begitu menakuti hati. Tapi percayalah, ia ada 'tuk mengajarkan arti sebuah kekuatan diri.

#CG @Karawang, 22-01-2019

0 Response to "Saat Kutapaki Belantara Sastra"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel