Halaman

Model Pembelajaran “You-Do” dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan “Digital Literacy” Siswa

Alur Proses Pembelajaran You-Do (Dok. Penulis)

Model Pembelajaran You-Do
dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Digital Literacy Siswa

Oleh

CECEP GAOS, S.Pd



ABSTRAK

CECEP GAOS, S.Pd. 2016. Model Pembelajaran You-Do dalam Upaya Meningkatkan Digital Literacy Siswa



Digital literacy merupakan salah satu keterampilan inti yang harus dimiliki oleh anak-anak agar mereka mampu hidup dan bertahan di abad 21 yang penuh dengan perangkat-perangkat digital.  Digital literacy adalah keterampilan dalam menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperkuat, memperpanjang, dan memperdalam proses pembelajaran melalui kolaborasi internasional. Digital literacy memungkinkan siswa untuk menemukan, menguasai, dan mengomunikasikan pengetahuan dan informasi di dalam kehidupan ekonomi global.
Untuk meningkatkan keterampilan digital literacy siswa, guru harus senantiasa merancang suatu proses pembelajaran yang inovatif agar keterampilan ini dimiliki oleh siswa semenjak dini, agar mereka dapat hidup di abad 21 yang dipenuhi dengan perangkat digital.
Model pembelajaran You-Do merupakan model pembelajaran inovatif yang memungkinkan siswa untuk menguasai materi-materi pembelajaran secara mudah, karena dirancang dengan bantuan multimedia digital online YouTube dan Edmodo, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan digital literacy siswa.


Kata Kunci: Digital Literacy, RPP, Youtube, Edmodo, Model Pembelajaran You-Do


                                   
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Abad 21 telah mengubah wajah dan perilaku dunia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan perubahan yang begitu pesat di berbagai aspek kehidupan. Era globalisasi yang mewarnai abad 21 telah memunculkan pandangan-pandangan dan perilaku baru.
Oleh karena itu, dunia pendidikan, sebagai kawah candradimuka pembentukan generasi yang akan datang, harus menjadi wahana atau tempat yang mampu menghasilkan generasi-generasi tangguh yang akan mampu bertahan di dunia abad 21.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat. Kemajuan di segala bidang sedang kita saksikan bersama. Anak-anak didik kita dilahirkan di tengah-tengah dunia yang penuh dengan peralatan digital. Ketika lahir, mereka sudah disuguhkan dan bersentuhan langsung dengan alat-alat digital ini. Generasi ini yang oleh Marc Prensky (2001, dalam Raditya: 2013) disebut dengan istilah Digital Native.
Oleh karena itu, anak-anak harus dibekali dengan core skills atau keterampilan-keterampilan inti yang lebih dikenal sebagai 21st Century Skills (Keterampilan Abad 21). Salah satu keterampilan inti ini adalah digital literacy (melek digital). Secara sederhana, digital literacy diartikan sebagai keahlian atau keterampilan yang berkaitan dengan penguasaan sumber-sumber dan perangkat-perangkat digital.
Di abad 21 ini, guru harus menyiapkan dan membelajarkan anak-anak didiknya agar mampu menguasai dan menggunakan perangkat-perangkat digital secara baik dan bertanggungjawab agar mampu hidup dan bertahan di abad 21. Oleh karena itu, kita harus mengajarkan apa yang mereka butuhkan di abad 21.
Agar proses pembelajaran ini berlangsung dengan baik, maka guru harus dipersiapkan dengan suatu rencana pelaksanaan pembelajaran dengan membuat suatu rancangan pebelajaran yang akan mampu memberikan siswa pengalaman dalam menguasai digital literacy.
Dari latar belakang inilah, maka penulis kemudian merancang suatu model pembelajaran inovatif yang penulis sebut dengan model pembelajaran You-Do. Model ini merupakan sebuah alternatif pembelajaran yang akan mampu meningkatkan keterampilan digital literacy siswa. Model ini penulis tuangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul“Model Pembelajaran You-Do dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Digital Literacy Siswa”.

B.       Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka ruang lingkup yang dikaji dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.        Digital literacy adalah keahlian atau keterampilan yang berkaitan dengan penguasaan sumber-sumber dan perangkat-perangkat digital.
2.        Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
3.        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.
4.        YouTube merupakan sebuah situs web yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video.
5.        Edmodo merupakan platform pembelajaran berbasis jejaring sosial yang diperuntukkan untuk guru, murid, sekaligus orangtua murid.

C.      Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.        Mendeskripsikan konsep digital literacy.
2.        Mendeskripsikan konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3.        Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran You-Do.
D.      Manfaat
Adapun manfaat dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.        Mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang digital literacy.
2.        Mengetahui dan memahami konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.        Memberikan alternatif rencana pembelajaran yang inovatif melalui model pembelajaran You-Do.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.      Pengertian Digital Literacy
Secara sederhana, digital literacy dapat diartikan sebagai keahlian atau keterampilan yang berkaitan dengan penguasaan sumber-sumber dan perangkat-perangkat digital. Di dalam Wikipedia disebutkan bahwa digital literacy merupakan dasar-dasar untuk memahami pentingnya informasi, yang secara sadar akan meningkatkan pemahaman seseorang terhadap sumber dan saluran informasi secara digitalisasi. Hal ini dikaitkan dengan kebutuhan publik terhadap kemampuan untuk memahami dan melakukan evaluasi integrasi informasi dalam berbagai bentuk dan format yang ditawarkan oleh dunia digital.
Lalu dijelaskan bahwa agar teknologi digital dapat efektif digunakan, ada tiga aspek utama yang perlu diperhatikan, yaitu:
·         Akses yang bermakna. Akses internet saat ini sangat dibutuhkan masyarakat. Bila seseorang memiliki intensitas untuk mengakses internet, faktor yang perlu diperhatikan bukan saja hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dari segi tingkat literasi atau kemampuan menggunakan teknologi dan kompetensi kognitif. Oleh karena itu untuk meningkatkan kehidupan sosial melalui pemanfaatan teknologi, publik harus menyadari makna dari penggunaan ICT dari sudut pandang kapasitas masyarakat untuk menggunakan teknologi tersebut.
·         Motivasi. Tidak hanya bagaimana publik menggunakan teknologi tersebut, namun sampai pada usaha mereka untuk menggunakan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
·         Daya dukung sosial. Merupakan daya dukung sosial yang mampu membuat seseorang merasa percaya diri untuk menggunakan teknologi secara aktif dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan perekonomian. Individu yang lebih banyak terekspos teknologi dalam lingkungannya, dialah yang lebih mampu untuk mengadopsi teknologi dalam pengembangan kehidupannya.
Sementara itu, British Council mendefinisikan digital literacy sebagai “using technology as a tool to reinforce, extend, and deepen learning through international collaboration. Enabling the student to discover, master and communicate knowledge and information in a globalised economy” Jadi, digital literacy adalah keterampilan dalam menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperkuat, memperpanjang, dan memperdalam proses pembelajaran melalui kolaborasi internasional. Digital literacy memungkinkan siswa untuk menemukan, menguasai, dan mengomunikasikan pengetahuan dan informasi di dalam kehidupan ekonomi global (British Council: 2015).

B.       Konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Salah satu tugas pokok dan fungsi seorang guru dalam proses pembelajaran adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, atau yang disingkat dengan RPP, sebagai salah satu wujud implementasi dari kompetensi pedagogik dan profesional. RPP merupakan rambu-rambu yang digunakan oleh seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

1.        Hakikat RPP
Menurut Nana Sudjana (1988, dalam Putri: 2012) RPP merupakan kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaran, sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan (metoda dan teknik, serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sisitematis. Sementara itu, menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2015 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indicator pencapain kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.  

2.        Prinsip Penyusunan RPP
Penyusunan RPP yang baik mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1)   Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2)   Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
3)   Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4)   Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
5)   Berbasis konteks
Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.
6)   Berorientasi kekinian
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
7)   Mengembangkan kemandirian belajar
Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8)   Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
9)      Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan (Kemendikbud: 2014)

C.      Pengertian YouTube
YouTube merupakan sebuah situs web berbagi video, yang didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim, yang sebelumnya merupakan karyawan pertama PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Kebanyakan konten di youtube diunggah oleh individu, meskipun perusahaan-perusahaan media seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan organisasi lain sudah mengunggah material mereka ke situs ini sebagai bagian dari program kemitraan YouTube (Wikipedia).
 Situs YouTube ini berisi konten-konten atau informasi yang sangat bervariasi seperti konten pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, hiburan, dan lain-lain, yang disajikan dalam bentuk video multimedia secara online yang bisa ditonton kapanpun dan dimanapun di seluruh pelosok dunia.
 
D.       Pengertian Edmodo
Edmodo merupakan platform pembelajaran berbasis jejaring sosial yang diperuntukkan untuk guru, murid, sekaligus orangtua murid. Edmodo pertama kali dikembangkan pada akhir tahun 2008 oleh Nic Borg dan Jeff O’hara dan merupakan program e-learning yang menerapkan sistem pembelajaran yang mudah, efisien sekaligus lebih menyenangkan (Zakaria: 2016). Edmodo memiliki desain yang mirip dengan facebook, sehingga sangat mudah untuk digunakan.
Edmodo dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas berbasis grup dan media sosial. Fitur penting dari edmodo ialah dukungan aktif terhadap model komunikasi dari fasilitas sosial daring (dalam jaringan) yang ditambah dengan fitur bahan ajar daring dan evaluasi daring (NN: 2015).
Adapun fitur-fitur yang terdapat pada edmodo adalah sebagai berikut:
1.        Polling
Polling merupakan salah satu fitur yag hanya dapat digunakan oleh guru. Fitur ini biasanya digunakan oleh guru untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai hal tertentu.
2.        Gradebook
Fitur ini mirip seperti catatan nilai siswa. Dengan fitur ini, guru dapat memberi nilai kepada siswa secara manual maupun otomatis. Fitur ini juga memungkinkan seorang guru untuk mengatur penilaian hasil belajar siswa.
3.        Quiz
Fitur quiz hanya dapat dibuat oleh guru, sedangkan siswa tidak mempunyai akses untuk membuat quiz. Mereka hanya bisa mengerjakan soal quiz yang diberikan oleh guru. Quiz digunakan oleh guru untuk memberikan evaluasi online kepada siswa berupa pilihan ganda, benar salah, jawaban pendek, soal uraian, maupun mencocokkan.
4.        File and Links
Fitur ini berfungsi untuk mengirimkan note dengan lampiran file dan link. Biasanya file tersebut ber-ekstensi .doc, .ppt, .xls, .pdf ,dan lain-lain.
5.        Library
Dengan fitur ini, guru dapat mengunggah bahan ajar seperti materi, presentasi, gambar, video, sumber referensi, dan lain-lain. Fitur ini juga berfungsi sebagai wadah untuk menampung berbagai file dan link yang dimiliki oleh guru maupun murid.
6.        Assignment
Fitur ini digunakan oleh guru untuk memberikan tugas kepada murid secara online. Kelebihan fitur ini yaitu dilengkapi dengan waktu deadline, attach file yang memungkinkan siswa untuk mengirimkan tugas secara langsung kepada guru dalam bentuk file dokumen (pdf, doc, xls, ppt) dan juga tombol “Turn in” pada kiriman assignment yang berfungsi menandai bahwa siswa telah menyelesaikan tugas mereka. 
7.        Award Badge
Untuk memberikan suatu penghargaan kepada siswa atau grup, biasanya guru menggunakan fitur ini.
8.        Parent Code
Dengan fitur ini, orang tua murid dapat memantau aktifitas belajar yang dilakukan anak-anak mereka (Zakaria: 2016)
  

BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL


Pembelajaran yang mendukung terhadap penguasaan keterampilan-keterampilan inti abad 21 sudah saatnya diterapkan di dalam kelas-kelas. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai adalah keterampilan digital literacy atau melek digital. Keterampilan digital literacy ini memunginkan anak-anak untuk mampu  bertahan hidup di jaman yang serba digital.
Adalah tugas guru untuk merancang suatu pembelajaran inovatif yang memungkinkan proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan tujuannya bisa tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Lalu bagaimanakah model pembelajaran yang mendukung terhadap penguasaan-penguasaan keterampilan digital literacy tersebut? Penulis mempunyai gagasan dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran digital literacy ini dengan nama model pembelajaran You-Do. Model pembelajaran ini berbasis media online atau daring (dalam jaringan). You-Do adalah singkatan dari YouTube dan Edmodo.
Media online YouTube dan Edmodo digunakan oleh penulis dalam merancang sebuah pembelajaran inovatif yang akan menunjang terhadap peningkatan keterampilan digital literacy siswa. Melalui model pembelajaran You-Do ini, selain materi pembelajaran akan dikuasai oleh siswa dengan baik, juga keterampilan digital literacy siswa secara langsung ataupun tidak langsung akan meningkat. Hal ini sangat dimungkinkan karena model pembelajaran You-Do ini sangat menarik dan memungkinkan siswa untuk belajar dengan antusias serta dapat bersentuhan langsung dengan media digital.
Rancang model pembelajaran You-Do ini menggunakan dua media digital online, yaitu YouTube dan Edmodo. YouTube bisa diakses melalui alamat www.youtube.com, sedangkan Edmodo bisa diakses melalui alamat www.edmodo.com. Model pembelajaran You-Do ini bisa diaplikasikan pada semua mata pelajaran dan semua jenjang pendidikan. Dikarenakan penulis merupakan pengampu guru Kelas 5 dan bahasa Inggris di SDS Puri Artha, maka penulis mencoba menerapkan model pembelajaran You-Do ini di kelas 5 mata pelajaran bahasa Inggris sebagai pilot project. 
Sebagai gambaran awal, penulis perkenalkan tampilan awal dari YouTube dan Edmodo. Berikut adalah tampilan dari media online YouTube dan Edmodo.

Gambar 1: YouTube (Dok. Penulis)


Gambar 2: Edmodo (Dok. Penulis)

Lalu bagaimanakah model pembelajaran You-Do ini dirancang dalam sebuah RPP?
Secara sederhana model pembelajran You-Do ini digambarkan dalam sebuah alur berikut ini.

Gambar 3: Alur Proses Pembelajaran You-Do (Dok. Penulis)

Seperti penulis sampaikan di awal bahwa sebagai pilot project, penulis merancang RPP untuk diaplikasikan dalam pelajaran bahasa Inggris di kelas 5 SDS Puri Artha. Untuk melaksanakan pilot project model pembelajaran You-Do ini, penulis menggandeng seorang rekan guru sebagai observer, yaitu Endang Nurlaelasari, S.Pd yang membantu mengamati dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model You-Do.
Gambar 4: Observer (Dok. Penulis)



Kegiatan pembelajaran model You-Do ini berlangsung di dalam laboratorium komputer yang terkoneksi dengan internet. Di awal pembelajaran, anak-anak diberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Gambar 5: Kegiatan penjelasan tentang model dan tujuan pembelajaran (Dok. Penulis)

Lalu masuk kepada proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran mengadaptasi pendekatan ilmiah dengan kegiatan 5M, yaitu Mengamati (Observing), Menanya (Questioning), Mengumpulkan informasi (Experimenting), Menalar/Mengasosiasi (Associating), dan Mengomunikasikan (Communicating). Seperti dapat dilihat pada gambar 3 di atas bahwa kegiatan pembelajaran tersebut menggunakan multimedia online Youtube.
Pada proses mengamati, anak-anak diberikan link YouTube untuk melihat sebuah cuplikan video tentang Foods and Drinks.
Setelah anak-anak dapat membuka link YouTube tersebut, lalu mereka menonton dan mempelajari materi yang disajikan di dalam video tersebut.
Gambar 6: Kegiatan mengamati (Dok. Penulis)

Lalu, anak-anak masuk pada kegiatan bertanya tentang materi-materi yang dipelajari. Setelah itu, anak-anak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan mengumpulkan informasi lain yang terkait dengan materi pembelajaran pada kolom pencarian yang ada di YouTube. Pada kegiatan ini, nampak sekali antusiasme anak-anak.
Gambar 7: Kegiatan mencari informasi (Dok. Penulis)

Setelah itu, mereka melakukan kegiatan menalar dan mengomunikasikan hasil pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Pada kegiatan evaluasi atau penilaian, penulis menggunakan Edmodo untuk menilai sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari secara online.
Untuk melaksanakan kegiatan penilaian melalui Edmodo ini, setiap siswa harus sudah memiliki akun Edmodo sebagai siswa. Lalu mereka bergabung di grup yang sudah penulis buat dengan cara memasukkan kode grupnya. 
Setelah bisa bergabung di grup, mereka bisa mengerjakan evaluasi/penilaian dengan mengerjakan quiz yang sudah penulis buat di grup Edmodo tersebut.
Gambar 8: Kegiatan evaluasi menggunakan edmodo (Dok. Penulis)

Setelah mereka mengerjakan soal-soal evaluasinya, hasilnya secara otomatis terbukukan di akun Edmodo penulis dan bisa diekspor dalam bentuk file xls.
Gambar 9: Hasil evaluasi siswa sementara (Dok. Penulis)

Setelah kegiatan evaluasi selesai, penulis mengirimkan polling¸untuk mengukur sejauh mana penilaian mereka terhadap pembelajaran dengan menggunakan model You-Do ini. Meskipun belum semuanya mengerjakan, polling tersebut menunjukkan 80% siswa mengatakan model pembelajaran You-Do sangat menarik.
Gambar 10: Hasil polling siswa sementara (Dok. Penulis)

BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A.      Simpulan
Berdasarkan pada uraian tentang model pembelajaran You-Do di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.        Keterampilan digital literacy harus dimiliki oleh anak-anak agar mereka mampu hidup dan bertahan di abad 21.
2.        Perencanaan pembelajaran yang inovatif dapat menghasilkan proses pembelajaran yang baik, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
3.        Model pembelajaran You-Do dapat meningkatkan hasil pembelajaran, motivasi dan keterampilan digital literacy siswa.

B.       Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil uraian di atas, maka penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1.        Guru agar senantiasa merencanakan pembelajaran dengan baik dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang inovatif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
2.        Guru harus sudah mulai menerapkan model pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi digital dikarenakan kebutuhan abad 21.
3.        Model pembelajaran You-Do perlu dikembangkan dan disempurnakan lebih lanjut oleh guru-guru lain agar pelaksanaannya bisa lebih optimal dan lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA


British Council (2015). Connecting Classrooms: An introduction to core skills for teachers. British Council.

Edmodo. Online
NN. (2015). Pengertian Edmodo dan Fungsi Edmodo bagi Guru dan Murid. Online

Republik Indonesia. (2014). Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Sekretariat Negara.

Raditya, Aji (2013). Sedikit Coret-coret dari Artikel “Digital Natives, Digital Immigrants. online

Wikipedia. Cyberculture. Online
Wikipedia. YouTube. Online

Youtube. Online

Zakaria, Muchammad (2016). Tentang Edmodo : Pengertian, Manfaat, dan Fitur-Fiturnya. Online


Untuk mengunduh karya tulis ini secara lengkap silakan klik DISINI.

4 Responses to "Model Pembelajaran “You-Do” dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan “Digital Literacy” Siswa"

  1. wah, inovasi yang sangat luar biasa. mengintegrasikan 2 aplikasi keren untuk model pembelajaran.

    ReplyDelete
  2. Sangat menginspirasi dengan karya tulis dmna kt sbgai guru bisa mengaplikasikan media digital di dalam kelas...hebat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bu. Semoga bermanfaat untuk semua.
      Salam hangat...

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel