Model Pembelajaran “You-Do” dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan “Digital Literacy” Siswa
Sunday, January 13, 2019
4 Comments
Alur Proses Pembelajaran You-Do (Dok. Penulis) |
Model
Pembelajaran “You-Do”
dalam
Upaya Meningkatkan Keterampilan “Digital
Literacy” Siswa
Oleh
CECEP GAOS,
S.Pd
ABSTRAK
CECEP
GAOS, S.Pd. 2016. Model Pembelajaran You-Do dalam Upaya Meningkatkan Digital
Literacy Siswa
Digital literacy
merupakan salah satu keterampilan inti yang harus dimiliki oleh anak-anak agar
mereka mampu hidup dan bertahan di abad 21 yang penuh dengan
perangkat-perangkat digital. Digital literacy adalah keterampilan dalam menggunakan
teknologi sebagai alat untuk memperkuat, memperpanjang, dan memperdalam proses
pembelajaran melalui kolaborasi internasional. Digital literacy memungkinkan siswa untuk menemukan, menguasai, dan
mengomunikasikan pengetahuan dan informasi di dalam kehidupan ekonomi global.
Untuk
meningkatkan keterampilan digital
literacy siswa, guru harus senantiasa merancang suatu proses pembelajaran
yang inovatif agar keterampilan ini dimiliki oleh siswa semenjak dini, agar
mereka dapat hidup di abad 21 yang dipenuhi dengan perangkat digital.
Model
pembelajaran You-Do merupakan model
pembelajaran inovatif yang memungkinkan siswa untuk menguasai materi-materi
pembelajaran secara mudah, karena dirancang dengan bantuan multimedia digital online YouTube dan Edmodo, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan digital
literacy siswa.
Kata Kunci: Digital
Literacy, RPP, Youtube, Edmodo, Model
Pembelajaran You-Do
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Abad
21 telah mengubah wajah dan perilaku dunia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah memberikan perubahan yang begitu pesat di berbagai aspek
kehidupan. Era globalisasi yang mewarnai abad 21 telah memunculkan
pandangan-pandangan dan perilaku baru.
Oleh
karena itu, dunia pendidikan, sebagai kawah candradimuka pembentukan generasi
yang akan datang, harus menjadi wahana atau tempat yang mampu menghasilkan
generasi-generasi tangguh yang akan mampu bertahan di dunia abad 21.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat. Kemajuan di segala bidang sedang
kita saksikan bersama. Anak-anak didik kita dilahirkan di tengah-tengah dunia
yang penuh dengan peralatan digital. Ketika lahir, mereka sudah disuguhkan dan
bersentuhan langsung dengan alat-alat digital ini. Generasi ini yang oleh Marc Prensky (2001, dalam Raditya: 2013)
disebut dengan istilah Digital Native.
Oleh
karena itu, anak-anak harus dibekali dengan core
skills atau keterampilan-keterampilan inti yang lebih dikenal sebagai 21st Century Skills (Keterampilan
Abad 21). Salah satu keterampilan inti ini adalah digital literacy (melek digital). Secara sederhana, digital literacy diartikan sebagai keahlian
atau keterampilan yang berkaitan dengan penguasaan sumber-sumber dan
perangkat-perangkat digital.
Di
abad 21 ini, guru harus menyiapkan dan membelajarkan anak-anak didiknya agar
mampu menguasai dan menggunakan perangkat-perangkat digital secara baik dan
bertanggungjawab agar mampu hidup dan bertahan di abad 21. Oleh karena itu,
kita harus mengajarkan apa yang mereka butuhkan di abad 21.
Agar
proses pembelajaran ini berlangsung dengan baik, maka guru harus dipersiapkan
dengan suatu rencana pelaksanaan pembelajaran dengan membuat suatu rancangan
pebelajaran yang akan mampu memberikan siswa pengalaman dalam menguasai digital
literacy.
Dari
latar belakang inilah, maka penulis kemudian merancang suatu model pembelajaran
inovatif yang penulis sebut dengan model pembelajaran You-Do. Model ini merupakan sebuah alternatif pembelajaran yang akan
mampu meningkatkan keterampilan digital
literacy siswa. Model ini penulis tuangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah
dengan judul“Model Pembelajaran You-Do
dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Digital Literacy Siswa”.
B.
Ruang
Lingkup
Berdasarkan
latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka ruang lingkup
yang dikaji dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.
Digital
literacy adalah keahlian atau keterampilan yang
berkaitan dengan penguasaan sumber-sumber dan perangkat-perangkat digital.
2.
Pembelajaran adalah proses
interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
3.
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.
4.
YouTube
merupakan sebuah situs web yang
memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video.
5.
Edmodo merupakan platform pembelajaran berbasis jejaring
sosial yang diperuntukkan untuk guru, murid, sekaligus orangtua murid.
C.
Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Mendeskripsikan konsep digital literacy.
2.
Mendeskripsikan konsep
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3.
Mendeskripsikan penerapan
model pembelajaran You-Do.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui dan memahami
lebih mendalam tentang digital literacy.
2.
Mengetahui dan memahami
konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.
Memberikan alternatif
rencana pembelajaran yang inovatif melalui model pembelajaran You-Do.
BAB II
KAJIAN
TEORI
A. Pengertian Digital
Literacy
Secara sederhana, digital literacy dapat diartikan sebagai
keahlian atau keterampilan yang berkaitan dengan penguasaan sumber-sumber dan
perangkat-perangkat digital. Di dalam Wikipedia disebutkan bahwa digital
literacy merupakan dasar-dasar untuk memahami pentingnya informasi,
yang secara sadar akan meningkatkan pemahaman seseorang terhadap sumber dan
saluran informasi secara digitalisasi.
Hal ini dikaitkan dengan kebutuhan publik terhadap kemampuan untuk memahami dan
melakukan evaluasi integrasi informasi dalam
berbagai bentuk dan format yang ditawarkan oleh dunia digital.
Lalu dijelaskan bahwa agar teknologi digital dapat efektif
digunakan, ada tiga aspek utama yang perlu diperhatikan, yaitu:
·
Akses yang bermakna. Akses internet saat ini sangat
dibutuhkan masyarakat. Bila seseorang memiliki intensitas untuk mengakses
internet, faktor yang perlu diperhatikan bukan saja hanya dari segi
infrastruktur, tetapi juga dari segi tingkat literasi atau kemampuan
menggunakan teknologi dan kompetensi kognitif. Oleh
karena itu untuk meningkatkan kehidupan sosial melalui pemanfaatan teknologi, publik harus menyadari makna dari
penggunaan ICT dari sudut pandang kapasitas masyarakat untuk menggunakan teknologi tersebut.
·
Motivasi. Tidak hanya bagaimana publik menggunakan teknologi tersebut, namun sampai pada
usaha mereka untuk menggunakan teknologi tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
·
Daya dukung sosial. Merupakan daya dukung sosial yang mampu
membuat seseorang merasa percaya diri untuk menggunakan teknologi secara aktif dalam rangka
untuk meningkatkan pengetahuan dan perekonomian. Individu yang lebih banyak
terekspos teknologi dalam lingkungannya, dialah
yang lebih mampu untuk mengadopsi teknologi dalam pengembangan kehidupannya.
Sementara itu, British Council
mendefinisikan digital literacy
sebagai “using technology as a tool to
reinforce, extend, and deepen learning through international collaboration.
Enabling the student to discover, master and communicate knowledge and
information in a globalised economy” Jadi, digital literacy adalah keterampilan dalam menggunakan teknologi
sebagai alat untuk memperkuat, memperpanjang, dan memperdalam proses
pembelajaran melalui kolaborasi internasional. Digital literacy memungkinkan siswa untuk menemukan, menguasai, dan
mengomunikasikan pengetahuan dan informasi di dalam kehidupan ekonomi global
(British Council: 2015).
B.
Konsep
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Salah
satu tugas pokok dan fungsi seorang guru dalam proses pembelajaran adalah
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, atau yang disingkat dengan RPP,
sebagai salah satu wujud implementasi dari kompetensi pedagogik dan
profesional. RPP merupakan rambu-rambu yang digunakan oleh seorang guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai
dengan baik.
1.
Hakikat
RPP
Menurut
Nana
Sudjana (1988, dalam Putri: 2012) RPP merupakan kegiatan memproyeksikan
tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan
mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaran, sehingga
arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan
(metoda dan teknik, serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan
sisitematis. Sementara itu, menurut Permendikbud
Nomor 103 tahun 2015 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci
mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup:
(1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi
waktu; (3) KI, KD, indicator pencapain kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5)
kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber
belajar.
2.
Prinsip
Penyusunan RPP
Penyusunan
RPP yang baik mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1)
Setiap
RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1),
sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari
KI-4).
2)
Satu
RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
3)
Memperhatikan
perbedaan individu peserta didik
RPP
disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual,
minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
4)
Berpusat
pada peserta didik
Proses
pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
5)
Berbasis
konteks
Proses pembelajaran
yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.
6)
Berorientasi
kekinian
Pembelajaran yang
berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai
kehidupan masa kini.
7)
Mengembangkan
kemandirian belajar
Pembelajaran
yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8)
Memberikan
umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
9) Memiliki
keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan (Kemendikbud:
2014)
C.
Pengertian
YouTube
YouTube merupakan
sebuah situs web berbagi video, yang didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen,
dan Jawed Karim, yang sebelumnya merupakan karyawan pertama PayPal pada Februari 2005. Situs ini
memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Kebanyakan
konten di youtube diunggah oleh individu, meskipun perusahaan-perusahaan media
seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan
organisasi lain sudah mengunggah material mereka ke situs ini sebagai bagian
dari program kemitraan YouTube
(Wikipedia).
Situs YouTube
ini berisi konten-konten atau informasi yang sangat bervariasi seperti konten
pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, hiburan, dan lain-lain, yang disajikan
dalam bentuk video multimedia secara online yang bisa ditonton kapanpun dan
dimanapun di seluruh pelosok dunia.
D.
Pengertian
Edmodo
Edmodo
merupakan platform pembelajaran
berbasis jejaring sosial yang diperuntukkan untuk guru, murid, sekaligus
orangtua murid. Edmodo pertama kali dikembangkan pada akhir tahun 2008 oleh Nic
Borg dan Jeff O’hara dan merupakan program e-learning
yang menerapkan sistem pembelajaran yang mudah, efisien sekaligus lebih
menyenangkan (Zakaria: 2016). Edmodo memiliki desain yang mirip dengan facebook, sehingga sangat mudah untuk
digunakan.
Edmodo
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas berbasis grup dan
media sosial. Fitur penting dari edmodo ialah dukungan aktif terhadap model
komunikasi dari fasilitas sosial daring (dalam jaringan) yang ditambah dengan
fitur bahan ajar daring dan evaluasi daring (NN: 2015).
Adapun
fitur-fitur yang terdapat pada edmodo adalah sebagai berikut:
1.
Polling
Polling
merupakan salah satu fitur yag hanya dapat digunakan oleh guru. Fitur ini
biasanya digunakan oleh guru untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai hal
tertentu.
2.
Gradebook
Fitur
ini mirip seperti catatan nilai siswa. Dengan fitur ini, guru dapat memberi
nilai kepada siswa secara manual maupun otomatis. Fitur ini juga memungkinkan
seorang guru untuk mengatur penilaian hasil belajar siswa.
3.
Quiz
Fitur
quiz hanya dapat dibuat oleh guru,
sedangkan siswa tidak mempunyai akses untuk membuat quiz. Mereka hanya bisa mengerjakan soal quiz yang diberikan oleh
guru. Quiz digunakan oleh guru untuk memberikan evaluasi online kepada siswa berupa pilihan ganda, benar salah, jawaban
pendek, soal uraian, maupun mencocokkan.
4.
File
and Links
Fitur
ini berfungsi untuk mengirimkan note dengan
lampiran file dan link. Biasanya file tersebut ber-ekstensi .doc,
.ppt, .xls, .pdf ,dan
lain-lain.
5.
Library
Dengan
fitur ini, guru dapat mengunggah bahan ajar seperti materi, presentasi, gambar,
video, sumber referensi, dan lain-lain. Fitur ini juga berfungsi sebagai wadah
untuk menampung berbagai file dan link yang dimiliki oleh guru maupun
murid.
6.
Assignment
Fitur
ini digunakan oleh guru untuk memberikan tugas kepada murid secara online. Kelebihan fitur ini yaitu
dilengkapi dengan waktu deadline, attach
file yang memungkinkan siswa untuk mengirimkan tugas secara langsung kepada
guru dalam bentuk file dokumen (pdf, doc,
xls, ppt) dan juga tombol “Turn in”
pada kiriman assignment yang berfungsi menandai bahwa siswa telah menyelesaikan
tugas mereka.
7.
Award
Badge
Untuk
memberikan suatu penghargaan kepada siswa atau grup, biasanya guru menggunakan
fitur ini.
8.
Parent
Code
Dengan
fitur ini, orang tua murid dapat memantau aktifitas belajar yang dilakukan
anak-anak mereka (Zakaria: 2016)
BAB III
PEMBAHASAN
DAN HASIL
Pembelajaran yang mendukung terhadap penguasaan
keterampilan-keterampilan inti abad 21 sudah saatnya diterapkan di dalam
kelas-kelas. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai adalah keterampilan digital literacy atau melek digital.
Keterampilan digital literacy ini
memunginkan anak-anak untuk mampu
bertahan hidup di jaman yang serba digital.
Adalah tugas guru untuk merancang suatu
pembelajaran inovatif yang memungkinkan proses pembelajaran bisa berjalan
dengan baik dan tujuannya bisa tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Lalu bagaimanakah model pembelajaran yang mendukung terhadap
penguasaan-penguasaan keterampilan digital
literacy tersebut? Penulis mempunyai gagasan dalam merancang rencana
pelaksanaan pembelajaran digital literacy
ini dengan nama model pembelajaran You-Do.
Model pembelajaran ini berbasis media online
atau daring (dalam jaringan). You-Do adalah singkatan dari YouTube dan Edmodo.
Media online YouTube dan Edmodo
digunakan oleh penulis dalam merancang sebuah pembelajaran inovatif yang akan
menunjang terhadap peningkatan keterampilan digital
literacy siswa. Melalui model pembelajaran You-Do ini, selain materi pembelajaran akan dikuasai oleh siswa
dengan baik, juga keterampilan digital
literacy siswa secara langsung ataupun tidak langsung akan meningkat. Hal
ini sangat dimungkinkan karena model pembelajaran You-Do ini sangat menarik dan memungkinkan siswa untuk belajar
dengan antusias serta dapat bersentuhan langsung dengan media digital.
Rancang
model pembelajaran You-Do ini
menggunakan dua media digital online,
yaitu YouTube dan Edmodo. YouTube bisa diakses melalui alamat www.youtube.com,
sedangkan Edmodo bisa diakses melalui
alamat www.edmodo.com.
Model pembelajaran You-Do ini bisa
diaplikasikan pada semua mata pelajaran dan semua jenjang pendidikan. Dikarenakan
penulis merupakan pengampu guru Kelas 5 dan bahasa Inggris di SDS Puri Artha,
maka penulis mencoba menerapkan model pembelajaran You-Do ini di kelas 5 mata pelajaran bahasa Inggris sebagai pilot project.
Sebagai
gambaran awal, penulis perkenalkan tampilan awal dari YouTube dan Edmodo.
Berikut adalah tampilan dari media online YouTube
dan Edmodo.
Lalu bagaimanakah model pembelajaran You-Do ini dirancang dalam sebuah RPP?
Secara sederhana model pembelajran You-Do ini digambarkan dalam sebuah alur
berikut ini.
Seperti penulis sampaikan di awal bahwa sebagai
pilot project, penulis merancang RPP
untuk diaplikasikan dalam pelajaran bahasa Inggris di kelas 5 SDS Puri Artha.
Untuk melaksanakan pilot project
model pembelajaran You-Do ini,
penulis menggandeng seorang rekan guru sebagai observer, yaitu Endang Nurlaelasari, S.Pd yang membantu mengamati
dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model You-Do.
|
Lalu masuk kepada proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran mengadaptasi pendekatan ilmiah dengan kegiatan 5M, yaitu Mengamati
(Observing), Menanya (Questioning), Mengumpulkan informasi (Experimenting), Menalar/Mengasosiasi (Associating), dan Mengomunikasikan (Communicating). Seperti dapat dilihat
pada gambar 3 di atas bahwa kegiatan pembelajaran tersebut menggunakan multimedia
online Youtube.
Pada proses mengamati, anak-anak diberikan link YouTube untuk melihat sebuah
cuplikan video tentang Foods and Drinks.
Setelah anak-anak dapat membuka link YouTube tersebut, lalu mereka
menonton dan mempelajari materi yang disajikan di dalam video tersebut.
Lalu, anak-anak masuk pada kegiatan bertanya
tentang materi-materi yang dipelajari. Setelah itu, anak-anak diberi kesempatan
untuk melakukan kegiatan mengumpulkan informasi lain yang terkait dengan materi
pembelajaran pada kolom pencarian yang ada di YouTube. Pada kegiatan ini, nampak sekali antusiasme anak-anak.
Setelah itu, mereka melakukan kegiatan menalar
dan mengomunikasikan hasil pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Pada kegiatan evaluasi atau penilaian, penulis
menggunakan Edmodo untuk menilai
sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari secara online.
Untuk melaksanakan kegiatan penilaian melalui Edmodo ini, setiap siswa harus sudah
memiliki akun Edmodo sebagai siswa.
Lalu mereka bergabung di grup yang sudah penulis buat dengan cara memasukkan
kode grupnya.
Setelah bisa bergabung di grup, mereka bisa
mengerjakan evaluasi/penilaian dengan mengerjakan quiz yang sudah penulis buat
di grup Edmodo tersebut.
Setelah mereka mengerjakan soal-soal
evaluasinya, hasilnya secara otomatis terbukukan di akun Edmodo penulis dan bisa diekspor dalam bentuk file xls.
Setelah kegiatan evaluasi selesai, penulis
mengirimkan polling¸untuk mengukur
sejauh mana penilaian mereka terhadap pembelajaran dengan menggunakan model You-Do ini. Meskipun belum semuanya
mengerjakan, polling tersebut menunjukkan 80% siswa mengatakan model
pembelajaran You-Do sangat menarik.
BAB IV
SIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A.
Simpulan
Berdasarkan
pada uraian tentang model pembelajaran You-Do
di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Keterampilan digital literacy harus dimiliki oleh
anak-anak agar mereka mampu hidup dan bertahan di abad 21.
2.
Perencanaan
pembelajaran yang inovatif dapat menghasilkan proses pembelajaran yang baik,
sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
3.
Model pembelajaran You-Do dapat meningkatkan hasil
pembelajaran, motivasi dan keterampilan digital
literacy siswa.
B.
Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil uraian di atas, maka
penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Guru agar senantiasa
merencanakan pembelajaran dengan baik dengan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran yang inovatif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik.
2.
Guru harus sudah mulai
menerapkan model pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi digital dikarenakan
kebutuhan abad 21.
3.
Model pembelajaran You-Do perlu dikembangkan dan
disempurnakan lebih lanjut oleh guru-guru lain agar pelaksanaannya bisa lebih
optimal dan lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
British Council
(2015). Connecting Classrooms: An
introduction to core skills for teachers. British Council.
Edmodo.
Online
NN. (2015). Pengertian Edmodo dan Fungsi Edmodo bagi
Guru dan Murid. Online
Republik
Indonesia. (2014). Permendikbud RI Nomor
103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Jakarta: Sekretariat Negara.
Raditya,
Aji (2013). Sedikit Coret-coret dari Artikel “Digital Natives, Digital
Immigrants. online
Wikipedia. Cyberculture. Online
Wikipedia.
YouTube. Online
Youtube.
Online
Zakaria,
Muchammad (2016). Tentang
Edmodo : Pengertian, Manfaat, dan Fitur-Fiturnya. Online
Untuk mengunduh karya tulis ini secara lengkap silakan klik DISINI.
wah, inovasi yang sangat luar biasa. mengintegrasikan 2 aplikasi keren untuk model pembelajaran.
ReplyDeleteTerima kasih Bu Dewi. Semoga bermanfaat...
DeleteSangat menginspirasi dengan karya tulis dmna kt sbgai guru bisa mengaplikasikan media digital di dalam kelas...hebat...
ReplyDeleteTerima kasih Bu. Semoga bermanfaat untuk semua.
DeleteSalam hangat...